Karawang- Sanggabuana Multi Media - Menjadi sorotan tajam dari berbagai elemen masyarakat, terutama Masyarakat Rengasdengklok, terkait Pelaksanaan Pembangunan rehab gedung Kantor UPTD Pertanian Rengasdengklok kabupaten Karawang Jawa Barat dinilai sangat buruk, padahal pembangunan tersebut anggaranya kisaran Rp 124.575.000.00 tercantum dipapan nama dari anggaran APBD, pelaksana CV. Sarelo Teknik.
Seperti di ungkapkan salah seorang Masyarakat yang berada di lingkungan Kantor, rehabilitas Gedung kantor UPTD Pertanian ini asal jadi, rehab itu seharusnya yang tidak layak dipakai itu harus diganti, namun seperti beberapa pintu yang sudah brok brok dan mau hancur sama sekali tidak di ganti, keramik yang sudah pada pecah tidak diganti, teras pinggir gedung harusnya di plester lagi yang sudah amburadul itu.
" Pembangunan ini hanya pengecatan, ganti genteng, dan pasang zetpam pun belum selesai, coba lihat saja tuh semua pintu yang sudah brok brok semuanya tidak diganti, keramik yang amburadul pun tidak di ganti, pekerjaan macam apa kaya gini, " ujarnya salah seorang yang enggan di sebut namanya, Rabu (15/1/24).
Dikatakanya, Gedung kantor ini adalah pelayanan masyarakat, kalau pembangunannya buruk seperti ini bagaimana bisa meningkatkan pelayanan masyarakat.
" Kemarin ada yang datang kesini berdua mungkin pengawas, mereka ketawa melihat pengerjaan ini sambil geleng geleng kepala, " ujarnya.
Hal yang sama di katakan berinisial yang AT, secara kasat mata memang pembangunan tersebut diduga tidak sesuai dengan spesifikasi/ RAB nya sebab anggaran sebesar Rp 124.574.000.00 harusnya sudah bagus.
" Pembangunan ini diduga banyak kejanggalan, banyak sekali yang seharusnya diganti seperti semua pintu itu sangat penting untuk keamanan karnanya banyak sekeli barang barang yang berharga, kusen jendela, kusen pintu, harusnya itu semua diganti, namun pengerjaan ini hanya pengecatan tembok, menggati genteng pun hanya 150 biji, dan beberapa reng, " ungkapnya.
Selain itu, lanjut dia, tugas pengawasan konsultan di ragukan pasalnya fakta di lapangan secara kasad mata terindikasi tidak sesuai.
" Masyarakat berharap, agar dinas terkait menindaklanjuti, karena ini adalah menyangkut untuk pelayanan Masyarakat, dan ketahanan pangan, sesuai anjuran Presiden RI saat ini sedang gencar gencarnya melaksanakan program ketahanan pangan," tegasnya. (Red).