Dari total 6.512 siswa sasaran, sebanyak 6.266 pelajar telah menjalani pemeriksaan kesehatan. Rinciannya, dari 3.567 siswa SMP/MTs, sebanyak 3.346 siswa sudah diperiksa. Sementara dari 2.945 siswa SMA/SMK, sebanyak 2.862 siswa telah mengikuti pemeriksaan.
Meski pelaksanaan pemeriksaan berjalan baik, proses input data ke aplikasi Sehat IndonesiaKu (ASIK) masih terhambat. Dari 6.208 data siswa, baru 837 data yang berhasil dimasukkan, atau sekitar 11 persen. “Kendalanya karena keterbatasan tenaga input data. Saat pelaksanaan PKG, sistem aplikasinya juga belum siap sehingga input baru bisa dilakukan belakangan,” jelas H. Anwar. Kamis (28/08/25)
Dalam pemeriksaan fisik mayoritas siswa dalam kondisi sehat. Namun, pihak puskesmas menemukan beberapa kasus gula darah sewaktu (GDS) tinggi pada sejumlah siswa, bahkan ada yang mencapai 400 mg/dL, jauh di atas ambang normal 200 mg/dL.
“Kasus ini kami temukan di salah satu SMK. Hal ini kemungkinan besar dipengaruhi pola makan, kebiasaan jajan, dan faktor keturunan. Kami sudah mengedukasi pihak sekolah, guru, dan orang tua agar siswa lebih menjaga pola hidup sehat,” ungkapnya.
Pihak Puskesmas Majalaya juga mengimbau siswa dengan kadar gula darah tinggi agar melakukan pemeriksaan ulang di puskesmas. Edukasi terkait pola makan sehat, pembatasan konsumsi gula, serta gaya hidup aktif terus digencarkan agar para pelajar bisa menjaga kesehatan sejak dini.
“Harapan kami anak-anak dapat menerapkan perilaku hidup sehat sejak sekarang, karena kesehatan adalah investasi masa depan,” pungkas H. Anwar. (Yopie Iskandar)