Lampung, Sanggabuana.web.id -:Aparat Penegak Hukum (APH) diminta turun langsung melakukan penyelidikan anggaran dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) di SMKN Kalianda yang besarnya anggaran dana BOS diduga menjadi ladang korupsi pihak sekolah.
Seperti di ungkapkan narasumber yang enggan disebut namanya,mengatakan, Anggaran BOS Pusat diduga menjadi lahan basah mencari keuntungan dengan indikasi melakukan Mark-up secara sistematis yakni:
1. Pengembangan perpustakaan sebesar Rp.205.000.000, tahun 2023 rp:112.190.000.
2. Pembayaran honor sebesar Rp.518.964.000. tahun 2023 rp: 262.610.000.
3. Kegiatan pembelajaran dan Ekstrakurikuler sekolah sebesar Rp.46.877.000. tahun 2023 rp: 124.712.500.
4. Adminitrasi kegiatan sekolah sebesar Rp.500.763.000.tahun 2023 rp: 495.556.564.
5. Pemeliharaan sarana dan prasarana sekolah sebesar Rp.229.628.940. tahun 2023 rp: 329.519.264.
" Semua anggaran yang perlu penjelasan Kepala Sekolah secara transparan dan akuntabel serta bisa dipertanggungjawabkan anggaran dana BOS, " ujarnya.
Selain itu, kata dia, diduga pihak sekolah juga melakukan mark up jumlah siswa dari tahun ke tahun untuk bisa mendapatkan dana BOS lebih besar lagi,
"Ada dugaan mark up jumlah siswa disekolah itu m," katanya kepada awak media.
Sementara Pemerhati Pendidikan dan Kebijakan Publik 'Alie Fauzi, mengatakan, besarnya anggaran BOS SMKN 2 Kaliana memang tidak ada yang salah sepanjang direalisasikan dengan baik sesuai aturan dan bisa dibuktikan/diperlihatkan kepada publik secara transparan, tetapi kalau ada dugaan penyimpangan tindak pidana korupsi, sebaiknya Kepala Sekolah dilaporkan saja ke APH, biarkan APH yang berwenang melaksanakan tugasnya.
"Jika terbukti Kepala Sekolah melakukan penyelewengan dana BOS sebaiknya harus ada tindakan tegas untuk memberikan efek jera kepada yang lain," ungkap Alie Fauzi saat diminta tanggapannya, (Selasa 12/8).
Kepala Sekolah SMKN 2 Kalianda saat dikonfirmasi awak media terkait anggaran dana BOS Tahun 2022/2023 tersebut namun hingga berita ini diturunkan, belum berhasil dihubungi oleh wartawan untuk dimintai klarifikasi terkait dugaan penyelewengan dana BOS Tahun 2022/2023 .( Meri).
