Data terbaru menyebutkan, sedikitnya 34 orang menjadi korban. Dari jumlah itu, tiga orang meninggal dunia, sementara puluhan lainnya luka-luka dan kini masih mendapatkan perawatan intensif.
Suasana duka terlihat jelas. Isak tangis keluarga korban pecah di tengah puing-puing dan material longsor. Acara yang seharusnya penuh dengan doa dan kegembiraan berubah menjadi pilu mendalam.
![]() |
(Sementara puluhan lainnya luka-luka dan kini masih mendapatkan perawatan intensif) |
Warga bersama tim SAR, TNI, Polri, dan para relawan terus berjibaku mengevakuasi korban. Di antara mereka, Iqbal, seorang warga yang selamat dari musibah ini, dengan mata berkaca-kaca berkata:
“Kami baru saja bersiap untuk Maulid, suasana begitu ramai dan penuh harapan. Tiba-tiba tanah runtuh, semua panik… saya hanya bisa berlari dan menolong siapa yang bisa. Sampai sekarang saya masih tak percaya, ada tetangga dan kerabat yang sudah pergi untuk selamanya.”
Hingga kini, pihak berwenang masih melakukan pendataan dan menyalurkan bantuan darurat kepada warga terdampak.
Tragedi Tamansari menjadi pengingat, bahwa di balik kebahagiaan dan perayaan, musibah bisa datang tanpa diduga. Semoga para korban yang meninggal dunia mendapat tempat terbaik di sisi Allah SWT, dan keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan serta kekuatan. (Indra)

