Jakarta,sanggabuanamultimedia.web.id - Film "Pangku" yang disutradarai oleh Reza Rahadian dan diproduseri oleh Arya Ibrahim serta Gita Fara dari Gambar Gerak, baru-baru ini menggelar press screening untuk media online. Film ini telah berhasil memenangkan HAF Goes to Cannes Program dan akan melanjutkan perjalanan ke Cannes Film Festival 2025. Juga berhasil memenangkan 4 penghargaan di Busan International Film Festival (BIFF) 2025, antara lain *KB Vision Audience Award*, *FIPRESCI Award*, *Bishkek International Film Festival-Central Asia Cinema Award*, *Face of the Future Award*
Sebelumnya, film "Pangku" telah berhasil meraih penghargaan White Light Post-Production Awards di JAFF Market 2024. Pencapaian ini menandakan bahwa film ini sudah mendapat pengakuan di berbagai ajang perfilman internasional.
Acara press conference yang digelar di Epicentrum XXI, Kuningan, Jakarta, pada Selasa, 28 Oktober 2025 dihadiri oleh para pemain seperti: Clarista Taufan (Sartika), Fedi Nuril (Hadi), Christine Hakim (Bu Maya), Shakeel Aisy (Bayu), Devano Danendra (Gilang), Jose Rizal Manua (suami bu Maya), Reza Chandika, Kaan Lativan, Nazira C. Noer, Galabby, T.J. Ruth, Lukman Sardi, Nai Djenar Maisa Ayu juga bersama sang sutradara Reza Rahadian serta produser Arya Ibrahim & Gita Fara. Sejumlah awak media, influencer, dan tamu undangan turut memenuhi ruangan untuk menyaksikan pemaparan perdana tentang film yang disebut-sebut akan menjadi salah satu drama keluarga paling menyentuh di penghujung tahun ini.
Film "Pangku" menceritakan perjalanan hidup seorang perempuan bernama Sartika yang mencoba untuk bertahan hidup di tengah krisis yang menimpa dirinya. Reza Rahadian berharap film ini dapat menginspirasi banyak orang dan menjadi film yang berkesan bagi penonton.
"Film ini adalah bentuk surat cinta saya untuk ibu saya atau perempuan yang berjuang untuk keluarga nya," ungkap Reza Rahadian. "Saya berharap film ini dapat diterima dengan baik oleh masyarakat dan menjadi karya yang berkualitas."
Banyak cerita tentang pemain terhadap sosok Reza sebagai sutradara dimana Reza sangat tegas, detail dan menurut Christine Hakim, "nafas saya aja diatur"
Saya pribadi sebagai peliput sangat mengapresiasi film ini dan sangat merekomendasikan ke para penonton Indonesia. (Dicky Darwis)

