Langkah ini diambil menyusul insiden pohon tumbang yang terjadi pada Senin sore kemarin, yang sempat melumpuhkan arus lalu lintas Blanakan–Pantura Ciasem selama dua jam. Tak ingin insiden serupa terulang, warga dengan sigap bahu-membahu melakukan pemangkasan dahan dan ranting pohon berukuran besar di sepanjang jalur Blanakan menuju Pantura Ciasem.
Menurut Roman, personil BPBD Subang yang ikut mendampingi kegiatan tersebut, pemangkasan ini difokuskan pada pohon tua dan keropos yang memiliki potensi besar tumbang saat diterjang angin kencang.
“Kami mendampingi warga untuk memastikan pemangkasan dilakukan dengan aman dan tepat sasaran. Pohon-pohon yang berusia tua atau terlihat rapuh sangat berisiko tumbang ketika cuaca ekstrem,” ujarnya.
Warga menilai langkah ini perlu dilakukan mengingat derasnya angin dan curah hujan yang masih terjadi di beberapa hari terakhir. Kekhawatiran akan pohon tumbang yang dapat menimpa rumah, kendaraan, maupun pengendara menjadi alasan utama aksi gotong royong tersebut.
Selain pemangkasan mandiri, warga juga berharap pemerintah Kabupaten Subang melalui dinas terkait dapat melakukan pemantauan rutin dan peremajaan pohon di jalur-jalur utama, terutama yang berada dekat permukiman dan akses transportasi vital.
Dengan adanya aksi antisipatif ini, warga Blanakan berharap potensi kerugian materi maupun ancaman keselamatan akibat pohon tumbang dapat diminimalisir selama cuaca ekstrem masih berlangsung. (Agus Hidayat)

