KARAWANG | Di duga Demi meraup keuntungan lebih, proyek pembangunan penurapan di jalan Segaran-Pulau Putri Desa Segaran Kecamatan Batujaya Kabupaten Karawang asal jadi
Pasalnya, proyek yang dikerjakan oleh CV. Sagara Arta dengan nilai kontrak sebesar Rp 188.913.000 diduga dikerjakan tanpa pengawasan ketat dari pengawas pihak Dinas PUPR Kabupaten Karawang.
Pantauan di lokasi menunjukan, pada teknis pekerjaan terkesan terburu buru. Selain itu, nampak terlihat pada dasar pemasangan batu belah terlihat jelas dalam kondisi banyak genangan air yang tidak di keringkan terlebih dahulu ( tanpa disedot dengan Alkon ).
Parahnya lagi, bahan material pasir yang digunakanpun di duga kwalitas rendah ga layak di gunakan sebagaimana yang tertuang dalam RAB. pada warna yang kemerah merahan seperti bercampur dengan tanah merah, sehingga itu memicu dugaan adanya kecurangan.
Salah satu warga saat ditemui awak media menyebutkan bahwa pekerjaan tersebut sudah berjalan selama kurang lebih 1 mingguan
“Sebagai masyarakat sih adanya pembangunan di wilayah sendiri jelas kami merasa senang, sebab kami juga yang akan merasakan manfaatnya. Tetapi sayang, pekerjaannya kurang maksimal,jauh dri harapan. dikhawatirkan nanti tidak akan bisa bertahan lama, .” Ucapnya, rabu(9/7/2025)
“Lebih lanjut warga mengatakan patut di ukur ulang masalah ketinggian apa ada itu 160 cm,Warga juga menyesalkan anggaran pemerintah di buang sia sia di tambah lgi pengawas yang ga pernah terlihat di lokasi untuk mengontrol dan kasih arahan kalau kurang layak,terkesan terburu buru jadi pekerjaanya seperti itu.
Tak hanya itu ia juga menilai, dari pemasangan pondasi yang terlihat nampak dangkal galiannya,dan lebar pondasi ga jelas berapanya secara kasat mata lamah lebih lebar atas dripada pondasi.Di mengkhawatirkan bangunan tersebut tidak akan bertahan lama.
Menanggapi hal tersebut disinyalir proyek pembangunan penurapan yang di biayai dari dana APBD Pemerintah Kabupaten Karawang ini sangat disayangkan, karena selain minim pengawasan dan ketegasan pengawas dari dinas PUPR bahkan pengerjaannya pun diduga dikerjakan tanpa mengindahkan kuantitas dan kualitas serta spesifikasi teknis.
Sampai berita ini ditayangkan, mandor yang katanya inisial D maupun pihak pengawas dari dinas terkait untuk memberi klarifikasinya.
