Karawang, sanggabuana.web.id. - Pengerjaan program Rutilahu (Rumah Tidak Layak Huni) di Desa Ciptamarga diduga tidak sesuai spesifikasi, pasalnya dilapangan secara kasat mata, pondasi bawah memakai bata bekas, tiang pondasi memakai Besi ukuran sepuluh, serta kayu tidak berkualitas.
Seperti di ungkapkan tokoh masarakat setempat, hal tersebut adalah masalah serius yang dapat mengurangi manfaat program dan berdampak negatif pada penerima bantuan.
" Kami selaku Tokmas Desa ini wajar melakukan kontrol, dan memang secara kasat mata pengerjaan tersebut diduga tidak sesuai dengan spesifikasi. Selain itu saat ditanyakan RAB nya tidak di bawa, alasanya berbelit Belit.
" Jika demikian kami menduga hal ini bisa terjadi karena berbagai faktor, seperti kurangnya pengawasan, penggunaan material yang tidak sesuai, atau keterampilan pekerja yang tidak memadai, " ucap Tokmas, Minggu (3/8/2025) dilokasi.
Menurutnya, dampak Pengerjaan Rutilahu yang Tidak Sesuai Spesifikasi, Kualitas Bangunan Menurun, Rumah yang dibangun tidak sesuai spesifikasi akan memiliki kualitas yang buruk, mudah rusak, dan tidak aman untuk dihuni. Usia Bangunan Lebih Singkat, Pengerjaan yang tidak sesuai standar akan membuat rumah lebih cepat mengalami kerusakan, sehingga memerlukan perbaikan lebih sering.
" Iya memang potensi bahaya Rumah yang tidak memenuhi standar keselamatan, seperti struktur bangunan yang lemah, dapat membahayakan penghuninya, terutama saat terjadi bencana alam seperti gempa bumi, " ujar Tokmas.
Dikatakanya Pengerjaan yang tidak sesuai standar akan mengakibatkan pemborosan anggaran karena rumah harus diperbaiki atau dibangun ulang.
" Ini akan terjadi hilangnya Kepercayaan,Masyarakat akan kehilangan kepercayaan pada program Rutilahu jika pengerjaannya tidak sesuai dengan harapan. Penyebab Pengerjaan Rutilahu Tidak Sesuai," Ungkapnya.
Lebih jauh Dirinya mengatakan,Kurangnya pengawasan dari pihak terkait (pemerintah, dinas terkait) dapat menyebabkan kontraktor atau pekerja tidak mengikuti spesifikasi yang telah ditetapkan. Pemilihan Material yang Buruk, Penggunaan material bangunan yang tidak memenuhi standar kualitas akan mempengaruhi kekuatan dan keawetan bangunan.
" Kurangnya keterampilan pekerja dalam membangun rumah bisa menjadi penyebab utama pengerjaan yang tidak sesuai standar. Anggaran yang terbatas bisa mendorong kontraktor untuk mengurangi kualitas material atau pekerjaan.
" Praktik korupsi, seperti pengurangan kualitas material atau mark-up anggaran, juga dapat menjadi penyebab pengerjaan yang tidak sesuai spesifikasi.
" Peningkatan Pengawasan itu dalah solusi, memperketat pengawasan selama proses pembangunan, melibatkan pihak terkait seperti dinas perumahan dan permukiman, serta masyarakat setempat, " terangnya.
Akuntabilitas, lanjutnya, menerapkan sistem transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan anggaran dan pelaksanaan program.
" Memberikan pemahaman kepada penerima bantuan mengenai hak dan kewajiban mereka dalam program Rutilahu, serta pentingnya kualitas rumah yang dibangun. Dengan mengatasi penyebab dan menerapkan solusi yang tepat, diharapkan program Rutilahu dapat berjalan dengan sukses dan memberikan manfaat yang optimal bagi masyarakat yang membutuhkan, " tegasnya.(red).