“Beberapa jenis usaha sudah kita siapkan, di antaranya penyediaan pupuk untuk petani, penyaluran LPG, serta kebutuhan sembako. Ke depan juga akan dikembangkan usaha-usaha lain yang mendukung UMKM di lingkungan sekitar,” ujar Aris.
Menariknya, koperasi ini juga memanfaatkan teknologi digital berupa aplikasi berbasis GPS. Aplikasi tersebut memungkinkan pengurus dan anggota memantau aktivitas usaha hingga pembayaran secara transparan. Misalnya, jika anggota sudah melakukan pembayaran, sistem akan menampilkan indikator warna hijau, sedangkan bagi yang menunggak akan muncul warna merah.
“Dalam aplikasi ini juga tercantum data anggota lengkap dengan lokasi rumah, foto, serta keterangan detail lain yang bisa terdeteksi melalui GPS. Hal ini akan memudahkan koperasi dalam pengecekan maupun saat turun langsung ke lapangan,” jelas Aris.
![]() |
(Memanfaatkan teknologi digital berupa aplikasi berbasis GPS) |
Meski untuk program pinjaman masih menunggu sinkronisasi dengan pemerintah daerah dan pusat, koperasi kini fokus mendorong pengembangan usaha UMKM bersama masyarakat. Harapannya, usaha yang dijalankan koperasi bisa menjadi percontohan di wilayah Plawad.
“Kami ingin koperasi ini menjadi wadah kolaborasi antara pemerintah kelurahan, pengurus, anggota, tokoh masyarakat, hingga pemuda. Dengan kerja keras bersama, semoga bisa terwujud koperasi yang lebih besar, maju, dan bermanfaat bagi warga,” tutupnya. (Yopie Iskandar)